Assalammu'alaikum Warahmatullahi WabarakatuhAnakku,
setiap manusia pernah berbuat dosa dan melakukan kekhilafan,
setiap manusia memiliki aib, cacat, cela dan berbagai kekurangan lainnya,
tidak seorangpun dimuka bumi ini yang tidak pernah berbuat dosa,
baik dosa kecil maupun besar,
yang nampak maupun yang tersembunyi,
dan sengaja maupun yang tidak.
Lantas mengapa kita harus mencela orang yang beraib ?
Menggunjing ke sana kemari tentang kesalahan orang lain ?
Membongkar dosa orang lain ke khalayak ramai ?
Seakan akan kita ini manusia suci tidak bernoda, beraib dan berdosa ?
Cobalah renungkan ini
"Selama tak sadar akan aib kita sendiri, kita mencela orang lain, tapi kala kita lihat aib kita sendiri , sadarlah kita tak seorangpun tak beraib..."
Anakku terkasih ...
Pernahkah Engkau bersikap seperti diatas ?
Astaghfirullah hal adzim....
sungguh ketika kita berbuat demikian betapa sombongnya kita ...
seakan - akan kitalah yang berhak menghisab dan menjatuhkan hukuman pada sesama manusia
tanpa sadar kita telah menggunakan hak Allah Ta’ala dalam menghisab..
Padahal belum tentu Dosa dan aib yang telah diperbuat oleh mereka tidak diampuni oleh Allah Ta’ala,
Tak sadarkah engkau bahwa Allah Maha Pengampun ?
Dan kita sebagai makhluk dengan ringannya memvonis dan menghisab diri yang lain ...?
Buah Hatiku ….
terkadang dalam silaturahim pun kita selalu memilih
dan mencari cari teman yang kita anggap baik dan suci ... ?
namun hakekatnya kita tak tahu ....
Renungkanlah ini
"Barang siapa mencari teman yang tak beraib, maka selama-lamanya ia tidak akan memiliki teman "
(Ibnu Umar )
Anakku Terkasih…
bukankah lebih baik bila kita menghisab diri ?
dan membuka silaturahmi dengan siapa saja
Tugas kita hanyalah menyampaikan
sedang Hidayah itu kepunyaan Alloh ...
Penutup pesan renungkan Hadist berikut
"Beruntunglah orang Yang sibuk mencari aibnya sendiri , sehingga tak sempat mengorek aib orang lain "
(HR. Dailami dlm Firdaus bi ma'tsuril Khithab (2/447/3929) dari Anas Bin Malik)
tidak seorangpun dimuka bumi ini yang tidak pernah berbuat dosa,
baik dosa kecil maupun besar,
yang nampak maupun yang tersembunyi,
dan sengaja maupun yang tidak.
Lantas mengapa kita harus mencela orang yang beraib ?
Menggunjing ke sana kemari tentang kesalahan orang lain ?
Membongkar dosa orang lain ke khalayak ramai ?
Seakan akan kita ini manusia suci tidak bernoda, beraib dan berdosa ?
Cobalah renungkan ini
"Selama tak sadar akan aib kita sendiri, kita mencela orang lain, tapi kala kita lihat aib kita sendiri , sadarlah kita tak seorangpun tak beraib..."
Anakku terkasih ...
Pernahkah Engkau bersikap seperti diatas ?
Astaghfirullah hal adzim....
sungguh ketika kita berbuat demikian betapa sombongnya kita ...
seakan - akan kitalah yang berhak menghisab dan menjatuhkan hukuman pada sesama manusia
tanpa sadar kita telah menggunakan hak Allah Ta’ala dalam menghisab..
Padahal belum tentu Dosa dan aib yang telah diperbuat oleh mereka tidak diampuni oleh Allah Ta’ala,
Tak sadarkah engkau bahwa Allah Maha Pengampun ?
Dan kita sebagai makhluk dengan ringannya memvonis dan menghisab diri yang lain ...?
Buah Hatiku ….
terkadang dalam silaturahim pun kita selalu memilih
dan mencari cari teman yang kita anggap baik dan suci ... ?
namun hakekatnya kita tak tahu ....
Renungkanlah ini
"Barang siapa mencari teman yang tak beraib, maka selama-lamanya ia tidak akan memiliki teman "
(Ibnu Umar )
Anakku Terkasih…
bukankah lebih baik bila kita menghisab diri ?
dan membuka silaturahmi dengan siapa saja
Tugas kita hanyalah menyampaikan
sedang Hidayah itu kepunyaan Alloh ...
Penutup pesan renungkan Hadist berikut
"Beruntunglah orang Yang sibuk mencari aibnya sendiri , sehingga tak sempat mengorek aib orang lain "
(HR. Dailami dlm Firdaus bi ma'tsuril Khithab (2/447/3929) dari Anas Bin Malik)
Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar